Database, SIM dan SPK
Era permulaan database
Database terdiri dari dua
penggalan kata yaitu “data” dan “base” yang artinya berbasiskan pada data.
Secara konseptual database memiliki arti sebuah koleksi atau kumpulan data yang
saling berhubungan, disusun menurut urutan tertentu secara logis sehingga
menghasilkan informasi. Era permulaan database sendiri ditandai dengan;
pengulangan data, ketergatungan data, dan kepemilikan data yang tersebar.
Martin (dalam Sutabri, 2005)
menjelaskan bahwa database adalah suatu kumpulan data yang terhubung yang
disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tidak terulang dan dikontrol
dengan cara tertentu sehingga mudah di gunakan atau ditampilkan
kembali, dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal,
data disimpan tanpa ketergantungan kepada program yang akan menggunakannya,
dapat ditambah, diambil, dimodifikasi dengan mudah dan terkontrol.
Menurut Toni Fabbri :
Database adalah sebuah sistem
file-file yang terintegrasi yang mempunyai minimal primary key untuk pengulangan data.
Menurut S. Attre :
Database adalah koleksi data-data
yang saling berhubungan mengenai suatu organisasi atau enterprise dengan macam-macam pemakaiannya.
Menurut Ramez Elmasri
mendefinisikan basis data lebih dibatasi pada arti implisit yang khusus, yaitu:
·
Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari
dunia nyata (real world).
·
Basis data merupakan kumpulan data dari berbagai
sumber yang secara logika mempunyai arti implisit. Sehingga data yang terkumpul
secara acak dan tanpa mempunyai arti, tidak dapat disebut basis data.
·
Basis data perlu dirancang, dibangun dan data
dikumpulkan untuk suatu tujuan. Basis data dapat digunakan oleh beberapa user dan beberapa aplikasi yang sesuai
dengan kepentingan user.
Dari beberapa definisi-definisi
tersebut, dapat dikatakan bahwa basis data mempunyai berbagai sumber data dalam
pengumpulan data, bervariasi derajat interaksi kejadian dari dunia nyata,
dirancang dan dibangun agar dapat digunakan oleh beberapa user untuk berbagai
kepentingan.
Konsep Dasar Database
Definisi database adalah kumpulan
data yang saling berhubungan (relasi). Istilah tersebut biasa digunakan pada
sistem-sistem yang terkomputerisasi. Dalam pengertian umum, database diartikan
sebagai gabungan dari elemen-elemen data yang berhubungan dan terorganisir.
Relasi biasanya ditunjukan dengan kunci dari tiap file yang ada. Dalam satu file
terdapat record-record yang sejenis,
sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam.
Satu record terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan
bahwa field tersebut dalam satu
pengertian yang lengkap dan direkam dalam satu record. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa database
mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu:
·
Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
·
Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi
tanpa perlu mengubah database-nya.
·
Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume
maupun strukturnya
·
Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem
baru secara mudah.
·
Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.
Model Data
Model data dapat dikelompokkan
berdasarkan konsep pembuatan deskripsi struktur basis data, yaitu:
1.
Model data konsepsual (high level) menyajikan konsep tentang bagaiman user memandang atau
memperlakukan data. Dalam model ini dikenalkan tiga konsep penyajian data
yaitu:
2.
Model data fiskal (low level) merupakan konsep bagaimana deskripsi detail data
disimpan ke dalam komputer dengan menyajikan informasi tentang format rekaman,
urutan rekaman, dan jalur pengaksesan data yang dapat membuat pemcarian rekaman
data lebih efisien.
3.
Model data implementasi (representational) merupakan konsep
deskripsi data disimpan dalam komputer dengan menyembunyikan sebagian detail
deskripsi data sehingga para user mendapat gambaran global bagaimana data
disimpan dalam komputer. Model ini merupakan konsep model data yang digunakan
oleh model hirarki, jaringan dan relasional.
·
Entity
(entitas) merupakan penyajian obyek, kejadian atau konsep dunia nyata yang
keberadaannya secara eksplisit didefinisikan dan disimpan dalam basis data,
contohnya Mahasiswa, Mata kuliah, Dosen, Nilai dan lain sebagainya.
·
Atribute
(atribut) adalah keterangan-keterangan yang menjelaskan karakteristik dari
suatu entitas seperti NIM, Nama, Fakultas, Jurusan untuk entitas Mahasiswa.
·
Relationship
(hubungan) merupakan hubungan atau interaksi antara satu entitas dengan
yang lainnya, misalnya entitas pelanggan berhubungan dengan entitas barang yang
dibelinya.
Data Base Management System (DBMS)/Sistem Manajemen Basis Data (SMB)
Database Management System (DBMS) merupakan paket program (Software) yang dibuat agar memudahkan
dan mengefisienkan pemasukan, pengeditan, penghapusan dan pengambilan informasi
terhadap database. Software yang
tergolong kedalam DBMS antara lain, Microsoft
SQL, MySQL, Oracle, MS. Access, dan lain-lain. DBMS dapat diartikan sebagai
program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus,
memodifikasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis dan efisien.
Kelebihan dari DBMS antara lain
adalah:
·
Kepraktisan. DBMS menyediakan media penyimpan
permanen yang berukuran kecil namun banyak menyimpan data jika dibandingkan
dengan menggunakan kertas.
·
Kecepatan. Komputer dapat mencari dan
menampilkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat.
·
Mengurangi kejemuan. Pekerjaan yang
berulang-ulang dapat menimbulkan kebosanan bagi manusia, sedangkan mesin tidak
merasakannya.
·
Update to
date. Informasi yang tersedia selalu berubah dan akurat setiap.
Menurut Wijayanto, 2000
keuntungan-keuntungan dalam penggunaan DBMS antara lain adalah:
·
Pemusatan kontrol data. Dengan satu DBMS di
bawah kontrol satu orang atau kelompok dapat menjamin terpeliharanya standar
kualitas data dan keamanan batas penggunaannya serta dapat menetralkan konflik
yang terjadi dalam persyaratan data dan integritas data dapat terjaga.
·
Pemakaian data bersama (Shared data). Informasi yang ada dalam basis data dapat digunakan
lebih efektif dengan pemakaian beberapa user
dengan kontrol data yang terjaga.
·
Data yang bebas (independent). Program aplikasi terpisah dengan data yang disimpan
dalam komputer.
·
Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru.
·
Pemakaian secara langsung. DBMS menyediakan interface yang memudahkan pengguna dalam
mengolah data.
·
Data yang berlebihan dapat dikontrol. Data yang
dimasukkan dapat terjadi kerangkapan (redudant),
untuk itu DBMS berfungsi untuk menurunkan tingkat redudancy dan pengelolaan proses pembaruan data.
·
Pandangan user (user view). Ada kemungkinan basis data yang diakses adalah sama,
maka DBMS mampu mengatur interface
yang berbeda dan disesuaikan dengan pemahaman tiap user terhadap basis data menurut kebutuhan.
Kelemahan-kelemahan DBMS antara
lain:
·
Biaya. Kebutuhan untuk medapatkan perangkat
lunak dan perangkat keras yang tepat cukup mahal, termasuk biaya pemeliharaan
dan sumber daya manusia yang mengelola basis data tersebut.
·
Sangat kompleks. Sistem basis data lebih
kompleks dibandingkan dengan proses berkas, sehingga dapat mudah terjadinya
kesalahan dan semakin sulit dalam pemeliharaan data.
·
Resiko data yang terpusat. Data yang terpusat
dalam satu lokasi dapat beresiko kehilangan data selama proses aplikasi.
Database terdiri dari data yang
akan digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak user, dari masing-masing user
akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya. Contohnya :
Dalam bidang psikologi, khususnya
pada bidang Psikologi Industri dan Organisasi penggunaan database sangatlah
dibutuhkan. Menangani data-data karyawan tentunya bukanlah hal mudah untuk
seorang Human Resources Development (HRD).
Pastilah HRD menangani data karyawan mulai dari awal masuk ke perusahaan
tersebut, yaitu data berbentuk CV hingga data-data lainnya yang demikian
bertambah seiring dengan kinerja karyawan di perusahaan tersebut. Dan data-data
karyawan ini jumlahnya tidak sedikit. Bayangkan saja jika ada 50 karyawan yang
bekerja dalam satu divisi/dept. Lalu bagaimana seorang HRD menangani data jika
ada 10 divisi/dept di perusahaan tersebut. Pastilah HRD mengalami kesulitan
dalam pengelolaan dan pengaksesan data-data karyawan yang ada. Maka dari itu alangkah
baiknya jika data-data karyawan tersebut dimuat dalam satu kesatuan database.
Dimana penggunaan database disini dapat memudahkan pihak HRD untuk melihat atau
mengecek data-data yang diperlukan dari seorang pegawai diantara 500 pegawai
yang ada. Caranya mudah saja. Buatlah suatu database di Microsoft Access misalnya. Lalu
sebagai primary key nya,
gunakan nama, nomor KTP, atau nomor induk pegawai. Tabel tersebut akan menjadi Tabel
Master. Artinya data pada tabel itu sifatnya tetap, tidak akan berubah, dan
tabel ini akan membedakan antara data seorang karyawan dengan karyawan yang
lainnya. Hal ini dapat memudahkan untuk menghubungkan informasi dari satu tabel
ke tabel lainnya. Ini akan menghindarkan Anda dari inkonsistensi data
dan data yang rangkap. Jadi tidak akan tertukar satu sama lain. Anda dapat
memasukkan data di tabel yang lainnya sesuai dengan keperluan Anda. Kemudian
cantumkan primary key yang
Anda masukkan ditabel master tadi ke dalam tabel lain yang berhubungan.
Setelah itu jika Anda memerlukan informasi tentang seorang karyawan, Anda
tinggal mencarinya dengan nomor induk pegawai kemudian data yang Anda perlukan
akan ditampilkan. Anda juga dapat menyimpan database yang Anda buat dengan password. Hal ini akan menghindarkan
Anda dari ulah tangan jahil yang bermaksud mencuri informasi dari data-data
pegawai yang anda kelola. Dengan demikian kinerja HRD akan semakin efektif dan
efisien.
.
SIM /Sistem Informasi Manajemen
Sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi pemakai dengan kebutuhan yang serupa (Raymond
mcLeod, Jr). Integrasi manusia atau mesin guna menyediakan informasi untuk
mendukung fungsi operasional manajemen & pengambilan keputusan pada suatu
organisasi (Gordon B. Davis). Elemen-elemen SIM seperti Hardware,
Software, Prosedur, Database, Model.
Tujuan SIM : Memenuhi
kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam sub unit
organisasional perusahaan (sub unit dapat disasarkan pada area fungsional atau
tingkatan manajemen).
Sistem informasi memiliki peran
yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Sistem informasi memiliki peran
dalam menunjang kegiatan bisnis operasional, menunjang manajemen dalam
pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.
Peran sistem informasi manajemen untuk mencapai keunggulan strategis dapat
dicontohkan pada suatu perusahaan yang mutuskan untuk mengubah seluruh datanya
menjadi basis data dengan alat penghubung standar (seperti contohnya alat penghubung
browser web) sehingga memungkinkan berbagi informasi. Basis data yang
terstandarisasi dan dapat diakses melalui browser
web mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis.Persaingan
merupakan kunci penentu keberhasilan sebuah organisasi bisnis.Strategi persaingan
yang diterapkan oleh bisnis atau industri mampu memberikan keunggulan
organisasi, dengan memperhatikan faktor biaya, mutu dan kecepatan proses.
Keunggulan kompetitif akan membawa organisasi pada kemampuan mengendalikan
pasar dan meraih keuntungan usaha. Strategi bisnis menjadi pusat yang
mengendalikan strategi organisasi dan strategi informasi. Perubahan pada salah
satu strategi membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang.
SPK /Sistem Penunjang Keputusan
Sistem komputer yang interaktif
yang membantu pembuat keputusan dalam menggunakan & memanfaatkan data &
model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur.
Tujuan :
·
Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan
pada masalah yang semi/tidak terstruktur.
·
Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada
manajer pada semua tingkat untuk membantu integrasi antar tingkat.
·
Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan
keputusan & bukan peningkatan efisiennya.
Manfaat SPK :
·
Meningkatkan jumlah alternatif yang dipilih
·
Pemahaman yang lebih baik tentang bisnis
·
Respon yang cepat terhadap situasi yang tidak
diharapkan
·
Kontrol yang lebih baik.
Perbedaan SIM, SPK
SIM
ü Fokus
pada pengorganisasian informasi dari perusahaan
ü Alur
informasi terstruktur
ü Aktifitas
: tanya tawab & penyusunan laporan
SPK
ü Mengkhususkan
pada pengambilan keputusan dari para manajer tingkat atas
ü Menekankan
pada fleksibilitas, adaptibilitas & mampu memberi respon dengan cepat
ü User memiliki kontrol penuh dalam
berinteraksi
Sumber:
Sherawati, SIM1-Database. Universitas Gunadarma.
Komentar
Posting Komentar